dimana saja
terseok-seok
sambil berurai air mata
tapi tak jua bertemu tenang
aku cari ikhlas
berteriak caraku memanggil
serak hingga flu
bengkak sudah mata
lelah dipaksa memproduksi air
tapi tak jua bertemu ikhlas
aku cari semangat
dia sudah sombong
melayang lenyap hilang ke antah berantah
saat tertawa seperti berkhianat
dan menangis sudah lelah
maka aku memilih diam
tapi tak jua bertemu semangat
aku cari berani
di depan pekarangan aku sudah tersungkur
karena bertemu raksasa bernama takut
panas dingin
raksasa itu tumbuh semakin besar
merasuki diri hingga seperti kesetanan
tapi tak jua bertemu berani.
perasaan memang memaksa untuk dinikmati.
kejahatan nomor 1 itu bukan membunuh.
namun saat kepercayaan diri mengkhianati raga sendiri.
bukankah, Tuhan tidak pernah memberi cobaan diluar batas kemampuan anak-Nya?
seharusnya aku berterima kasih dan berkata,
"Tuhan, terima kasih sudah percaya padaku disaat kepercayaan diri itu sendiri mengkhianati aku"
maka aku tak ingin mencari-cari lagi
buat apa?
tenang. ikhlas. semangat. berani. tidak pernah bersembunyi.
mereka harus ditanam sendiri
dan tumbuh kembali bersama kepercayaan diri.
aku malu menjadi sangat sedih disaat banyak anak kecil diluar sana dipaksa hidup berjalan dari pintu ke pintu menengadah tangan mengharap belas kasihan demi sebungkus nasi yang bahkan harus ia bagi dengan saudaranya yang lain.
aku malu menjadi sangat sedih disaat di belahan bumi lain, ada raungan dan rintihan air mata dari siapa saja yang kehilangan siapa dan apa saja dilatari debur debu lautan peluru dan bom tiada henti.
aku harusnya malu !
It's not about how much you get, but how much to be g r a t e f u l. (:
-stupid silly muggle-
No comments:
Post a Comment