12/28/2015

18 years young baby.

Di temani malam dan secangkir susu cokelat
Oh sebentar.
Biar ku intip rupa langit malam
Waktu di laptop ini menunjukkan 23.04.
Wah  sudah semakin dekat saja.
Ah sebentar.
Toh tak ada yang sedang ku nanti
Si kakek berjenggot putih tak mungkin muncul tiba-tiba
Kamar ini tak akan menarik baginya
Oh sebentar.
Malam natal kan sudah berlalu tiga hari sil
Dia mungkin sedang menikmati liburannya sekarang
Hadiah untukmu di rapel tahun depan barangkali
Lagian kau ada-ada saja
Memimpikan salju
Tapi bahkan bintang pun tak muncul malam
Sudahlah. Mungkin di tahun berikutnya kau akan nikmati salju dengan secangkir cokelat panas ditemani oleh nya
Ah sebentar.Dia siapa ?!
Maaf ini lagi-lagi wacana mimpi si penulis

Yha sebentar.
Izinkan aku diam sejenak.
Menutup mata
Dan menikmati menit-menit terakhir
Masa tujuh belas tahunku ini
Usiaku bakal bertambah satu dalam hitungan beberapa menit ke depan.
Ya sebentar.
Aku sedang memikirkan kira-kira kado apa yang akan aku minta pada-Nya kali ini
Kira-kira nikmat apa lagi yang patut ku pinta dalam bait doa ku pada-Nya kali ini
Izinkan aku berpikir.

Rasanya sungguh luar biasa
Mengaggumkan.
Bahagia.
Takjub.
Terima kasih pada-Mu ku ucapkan tiada henti
Karena menjadikan tahun ini begitu indah tiada tara
Terima kasih Tuhan karena tak mematahkan setiap doa yang terucap dari mulutku
Terima kasih Tuhan atas semua hal luar biasa di luar batas pemikiranku yang Kau hendaki terjadi di hidupku
Terima kasih Tuhan untuk sayap yang indah Tuhan beri, yang membantuku bangkit kala aku tersandung
Terima kasih Tuhan untuk tangan-Mu yang selalu terulur kala aku dirundung masalah
Terima kasih Tuhan buat malaikat-malaikat yang Kau kirimkan ke dunia sebagai keluarga dan sahabat-sahabat ku
Terima kasih Tuhan telah menjawab bait demi bait doa yang ku ucap dan ku tulis saat meniup lilin ulang tahun ku yang ke tujuh belas tahun lalu
Sekarang, nikmat mana lagi yang pantas aku dustakan? Tak pantas aku berdusta.

Namun bolehkah ku bagi sedikit kesedihan yang membuncah di hatiku saat ini?

Sekuat mulut berkata baik-baik saja
Sekuat hati mencoba mengiyakan
Tapi rasanya aku tidak baik-baik saja
Asal kau tau, merayakan hari raya yang seharusnya sukacita
Jika jauh dari orang-orang yang kaucintai
Jauh dari keluarga
Pahit rasanya kawan
Sungguh, pahit.
Ah maaf. Lagi-lagi mengeluh

Karena rasanya sungguh tidak enak
Ah maaf
Padahal aku sudah berjanji untuk tidak menangis
Ah maaf
Sekuat hati menahan, mata ini ternyata ingkar janji
Ia tak mampu menahan bulir-bulir air mata buaya ini
Ah maaf
Namun izinkan aku jujur kali ini
Aku merindukan aroma masakan mama
Aku merindukan lampu kelap kelip pohon natal yang selalu mama nyalakan kala malam
Aku merindukan celotehan adikku, Lona
Ah, tadi baru saja kulihat fotonya yang cantik dengan gaun kuning menari pada perayaan Natal
Aku merindukan tangisnyaAh adik-adikku, kakakmu ini merindukanmu bak anak kecil yang cengeng

Ternyata begini rasanya
Dulu aku menangis kala membaca kisah anak perantauan yang sedang dirundung galau karena tak bisa bertemu sapa dengan keluarga
Kala itu, tak terbersit pemikiran akan mengalami hal serupa.

Sekarang…
Hanya kaset memori kala itu yang dapat kuputar berulang di kepala
Kala itu disaat pelukan hangat mama papa sembari menuturkan ucapan  "selamat ulang tahun anakku"

Kala itu disaat tiupan lilin dan kue ulang tahun seakan menambah bahagiakuKala itu disaat nyanyian selamat ulang tahun terdengar dari mulut manis adik-adik ku.

“Ma, pa, egia, yesi, nia, lona, kak via rindu sekali.”
Rindu ini seakan belum mau berhentiBertambah dan terus bertambah.
Enam menit lagi, sil.
Tick
Tock
Lima menit
.
.
.
Empat
.
.
.
3
2
1
00:00  *make a wish*
Yay its December, 28th 2015 baby.
Officially eighteen (18th) years young. 

By the way, im not that really sad now because my family just called me and guess whaat?!! They bought me a birthday cake with the candles 18 put on and BOOM sang a happy birthday song through vidcall. I'm REALLY HAPPY NOW. Its like today gonna be really okay and fun!OK!

Gonna write down some to do list in my birthday. Any suggestion, guys?HOHOHO

Selamat ulang tahun silvia!Selamat memasuki usia 18 tahun sili! Yuk, dewasa HEHEEHEHEEHE!GOD BLESS ME! AMEN.

shit, am i looked like talking to myself?! pardon me guys.


LOVE N HUGS, 

sili, daddy's girl turning 18th today.


No comments:

Post a Comment