minggu, penghujung Juli. 31.
Boleh dikatakan kamar ini hari ini seperti sedang menyambut
sesuatu saja. Ya, entah ada angin apa.
Pagi tadi aku memutuskan untuk bersih-bersih.
Eh tunggu,
Lebih tepatnya pagi tadi menjelang siang.
Rasanya aneh….
Kok aneh ya?
Mungkin karena tidak terbiasa tertata rapi seperti ini.
Dari awal meja ini tidak pernah menjalankan fungsinya
sebagai meja belajar. Biasanya dia diduduki oleh sembarang barang. Buku-buku,
modul kuliah,novel-novel bon-bon belanjaan, kertas laundry, tisu, perkakas tulis, spidol, kispray,ikat rambut, sisir,charger,bedak, handbody, kabel-kabel,
dan barang-barang lainnya - yang terbesar dan berkuasa diduduki oleh kipas angin
merah putih yang tampak sangat berdebu ini.
Jarang sekali tampak rapi seperti saat ini.
Lucu saja.
Akhirnya, setelah hampir sepuluh bulan menghuni dan memiliki
meja ini, malam ini kugunakan secara tepat guna.
Bukan main lelah dan lebaynya aku saat membersihkan kamar
ini tadi. Kurang lebih lima jam baru selesai seluruhnya.
Dan bukan main, keinginan untuk lekas pindah dari sini
semakin kuat.
Betapa tidak?
Saat membersihkan kolong tempat tidur tadi,tampak
rayap-rayap menyebalkan sudah tumbuh dan berkembang biak di sudut-sudut ruang. Menjijikkan!
Salah satu alasan mengapa aku malas membersihkan kamar ini. Ya
itu, toh setelah ini pasti rayap-rayap itu muncul lagi dan menggerogoti lantai
kamar ini membentuk entah bentuk apa yang menyebalkan.
Tapi tidak untuk malam ini. Bila kau berkunjung, aku ingin
perlihatkan bersih dan tertibnya barang-barang di kamar ini sekarang. Berada
tepat di posisinya masing-masing.
Tapi sayangnya kau tidak sempat berkunjung.
Aku tidak mendapat kabar apapun darimu.
“Apa kau sedang sibuk?”
Ah, aku juga sibuk.
Sibuk mencemaskan hari-hari depan.
“Kau bilang tak usah
cemas?”
Ah, omong kosong macam apa itu hey!
Buku mikroekonomi edisi keempat karangan Dominick Salvator ini
saja tampak bingung dan mencemaskanku.
Dibuka tapi belum merasa diindahkan sejak tadi.
Aku hendak belajar tadinya.
Tapi malah mengindahkan jemariku menari diatas keyboard ini.
Belajarlah.
“Apa kau bilang?”
Kasihan bukumu sejak
mendambakan dibaca olehmu.
“Ah, kau tak kasihan
padaku?”
Dengarkan aku,kubilang
belajar sekarang!
“Well, kau mulai
menjengkelkan! Sebaiknya aku akhiri saja permainan kata malam ini.”
Setidaknya kamar ini sudah sangat siap menanti kehadiran
seseorang….atau sesuatu hal.
Sesuatu yang saat ini terus menghantui dan bersarang di tiap
sudut kelambu pikiran mahasiswa disini.
Membuat harap-harap cemas.
Atau mungkin membuat senang sebagian orang.
Yang pasti aku bukan diantara orang setengah sinting yang senang itu.
Apa aku yang mulai sinting sekarang?
Hufffft tidak boleh.
UAS…..berhentilah
terus menerus mengetok pintu kamar pikiranku. Aku—kami siap kok bertemu denganmu senin depan.
Hanya saja sekarang,
amunisiku belum lengkap. Masih banyak kantong ilmu yang belum selesai diisi. Bila sudah
waktunya, biarkan pena yang menari diiringi musik berbeda setiap harinya.
Okey sekarang aku
harus benar-benar belajar.
Doakan aku ya, teman.
p.s.: ibuku baru saja menelepon dan memerintahkanku untuk
segera tidur saja dan belajar besok pagi. ibuku tau saja aku memang sudah
mengantuk. anakmu yang patuh ini akan segera tidur saja. maafkan aku buku
mikroekonomi. kau diphpkan lagi malam ini. maaf.