7/26/2016

bila rindu di depan pintu.

                The phrase “ do not be afraid” is written in the bible 365 times. That’s a daily reminder from God to live everyday being fearless.


Tuhan, aku ingin mengingat kalimatmu ini setiap harinya. Tapi, maafkan aku bila seringkali aku merasa takut. Entah kepada apa. Bukan kepada siapa. Tak jelas terjadi karena apa.

Tuhan, ada banyak sekali hal yang tidak aku mengerti terjadi dan datang begitu saja di hari-hari ini. Setiap orang yang aku temui, bantu aku untuk tetap menjadi sebaik yang aku dapat. Karena sering, seringkali aku menjadi menyebalkan bagi mereka.

Aku menjadi apatis. Aku menjadi orang yang masa bodoh. Apakah salah jika aku menikmati waktuku sendiri, hanya aku dan aku? Tapi kadang aku yang tidak tahan. 

Sendiri hanya akan menjemput rindu. Rindu yang tidak mau, meski dipaksa untuk pulang kembali bila sudah datang.  Bila sudah begitu, aku mohon Engkau bermurah hati menurunkan hujan. Agar, rindu yang menjelma menjadi bulir-bulir air dan mendesak mulut ini mengeluarkan tangis tidak menjadi ketahuan. Aku malu pada mereka, yang diam-diam selalu memperhatikanku. Yang diam saja sambil tersenyum hangat di atas lembar kertas foto yang sudah agak kusam ini. Sungguh aku tak ingin mereka bertanya-tanya ada apa?

Tuhan, meski mata ini tak diizinkan untuk bertemu pandang dengan mereka setiap pagi dan hari baru datang. Meski mulut ini hanya bisa bersua bahagia setiap kali sambungan telepon Bintaro-Diski saling bersahutan. Biarlah rindu bersemayam disini. Aku tak apa bila harus menyambutnya setiap hari,yang dengan kasar dan semena-mena mengetuk pintu kamar ini. Melayang masuk dan mengudara. Terhirup bersamaan dengan udara yang aku hela. Biarlah ia sampai tepat di tempatnya. Bersemayam di lumbung hati sementara oksigen dipanggil ke paru-paru.

Anakmu yang engkau lepas merantau ini mulai cengeng yang kian menjadi-jadi setiap harinya mak, bapak.
Bagaimanapun, aku tak ingin menjadi pengecut.

Bapaku di sorga tak bosan berpesan, "Jangan takut" setiap harinya kok.