The
phrase “ do not be afraid” is written in the bible 365 times. That’s a daily
reminder from God to live everyday being fearless.
Tuhan, aku ingin mengingat kalimatmu ini setiap harinya. Tapi,
maafkan aku bila seringkali aku merasa takut. Entah kepada apa. Bukan kepada
siapa. Tak jelas terjadi karena apa.
Tuhan, ada banyak sekali hal yang tidak aku mengerti terjadi
dan datang begitu saja di hari-hari ini. Setiap orang yang aku temui, bantu aku untuk
tetap menjadi sebaik yang aku dapat. Karena sering, seringkali aku menjadi
menyebalkan bagi mereka.
Aku menjadi apatis. Aku menjadi orang yang masa bodoh. Apakah
salah jika aku menikmati waktuku sendiri, hanya aku dan aku? Tapi kadang aku
yang tidak tahan.
Sendiri hanya akan menjemput rindu. Rindu yang tidak mau, meski dipaksa untuk pulang kembali
bila sudah datang. Bila sudah begitu,
aku mohon Engkau bermurah hati menurunkan hujan. Agar, rindu yang menjelma
menjadi bulir-bulir air dan mendesak mulut ini mengeluarkan tangis tidak
menjadi ketahuan. Aku malu pada mereka, yang diam-diam selalu memperhatikanku. Yang
diam saja sambil tersenyum hangat di atas lembar kertas foto yang sudah agak kusam ini. Sungguh
aku tak ingin mereka bertanya-tanya ada apa?
Tuhan, meski mata ini tak diizinkan untuk bertemu pandang dengan mereka setiap pagi dan hari baru datang. Meski mulut ini hanya bisa
bersua bahagia setiap kali sambungan telepon Bintaro-Diski saling bersahutan. Biarlah
rindu bersemayam disini. Aku tak apa bila harus menyambutnya setiap hari,yang dengan kasar dan semena-mena mengetuk pintu kamar ini. Melayang masuk dan mengudara. Terhirup bersamaan dengan udara
yang aku hela. Biarlah ia sampai tepat di tempatnya. Bersemayam di lumbung hati
sementara oksigen dipanggil ke paru-paru.
Anakmu yang engkau lepas merantau ini mulai cengeng yang kian
menjadi-jadi setiap harinya mak, bapak.
Bagaimanapun, aku tak ingin menjadi pengecut.
Bapaku di sorga tak bosan berpesan, "Jangan takut" setiap harinya kok.