2/21/2014

Am i fine?

Apa sesedih ini rasanya mencintai dalam diam?
Mengagumi seseorang tanpa mampu berkata-kata.
Cuma nyanyian kagum yang mampu kuputar berulang-ulang dalam hati.

Apa sejahat ini dewi cupid bekerja? 
Menembakkan panah di hati seseorang yang mungkin tak punya perasaan apapun terhadapku.
Setiap hari bertemu, berpapasan tanpa pernah saling menyapa.

Mengapa hanya senyum yang mampu menghantar rindu?
Kenapa tak ada percakapan panjang yang kerap kau lakukan dengan yang lainnya tak kau ciptakan di antara kita?
Berhentilah tertawa di sekitarku, kalau bahkan parasmu tak pernah merasa sebahagia itu bila berada di dekatku?

Harus berapa lama lagi aku menunggu? Menunggu sesuatu yang bahkan aku tak tahu apa dan untuk apa. Menunggu kau mencintaiku? Omong kosong apalagi yang kucoba tuliskan ini.  Menunggu sampai kau memiliki seorang perempuan spesial lain? Yang aku tak tahu dan sumpah tak mau aku tahu siapa. Perasaan ini mungkin masih tetap kalah dengan gengsiku. Tapi mengapa kau tak mengerti? Aku seorang perempuan. Perempuan yang dikodratkan untuk hidup dalam penantian. Perempuan yang dikodratkan menghadapi semua ketidakpastian. Apa mungkin, aku harus seberani itu untuk bilang "aku mencintaimu." 

Maaf karena aku tak mampu. Bukan hak ku sebagai perempuan untuk mengungkapkan dua kata magis itu pada seorang lelaki bahkan yang teramat spesial sekali pun untuk kali pertama. Apa kau masih tak mengerti? Bukan salahku harus terus-terusan memendam perasaan aneh ini dalam hati ini, memikirkan kemungkinan-kemungkinan konyol di kepalaku, menulis akhir bahagia kita didalam kepalaku padahal jelas ku tahu cuma akan jadi sia-sia, kan? dan terus berteriak "aku mencintaimu" dalam diam. 

Sudahlah. Mungkin ini juga tak kan cukup membuatmu mengerti. Memang paling sulit mengungkapan rasa yang terlalu lama sakit. Aku hanya ingin suatu saat kau tahu. Kalau aku tak pernah bisa mencintaimu dengan sederhana. Karena kau menjadikan ini teramat sulit. Siapa yang bisa menyangka kalau aku bisa tergila-gila padamu? I just want you to know. Just ini. Sederhana kan? But would you? 

Tak pernah jadi sederhana jika aku masih mencintaimu dalam diam. Mungkin jawaban dari semua ini, hanya menjauh bukan? Aku percaya, waktu mampu menumbuhkan perasaan suka, tapi apa bisa waktu jugalah yang mampu menghapus perasaan ini? Tapi bagaimana bisa jika setiap harinya yang ingin sekali kulihat hanya kau? Bagaimana bisa kalau setiap harinya yang kucari-cari hanya kau? Bagaimana bisa jika cuma bayanganmu yang menghantui mimpiku?. Bagaimana bisa jika aku sudah teramat lama menyimpan semua ini,ha? Aku tak bisa. 

So please say something, Kamu?