12/08/2016

desember. hari kedelapan

hujan selalu menggambarkan wajah bulan ini.
dan hari ini, sejak sore ia terus membasahi bumi Bintaro
ini tahun keduaku berada jauh dari keluarga
pada bulan yang menjadi kesukaanku diantara 11 bulan lainnya.
bagaimana rasanya?
entahlah. aku belum pandai merangkai kata yang tepat untuk memberitahumu bagaimana rasanya.

desember,,,.
bulan terakhir yang terlampir di setiap kalender.
hari-hari dimana banyak orang mulai menghitung
menghitung berapa hari lagi tahun berakhir
berapa hari lagi akan pulang kampung
dan berapa hari lagi hari Natal tiba
aku pun mulai berhitung.
dan bertanya ????

apa saja yang udah aku lakukan selama kurang lebih 342 hari di tahun kabisat ini?
apakah aku telah memerankan versi terbaikku?
atau malah sebaliknya?

ini juga akan menjadi kali kedua bagiku.
merayakan hari Natal jauh dari keluarga.
entahlah bagaimana rasanya
andai saja Santa Claus benar ada di indonesia
dan memberi kesempatan setiap anak-anak untuk mengajukan 1 permintaan
kalian pasti tahu aku akan meminta apa.
ah, tapi apa aku masih dapat disebut anak-anak?

satu alasan selain hari Natal, mengapa aku menyukai bulan ini,
adalah karena satu tanggal yang kebetulan jatuh di hari Rabu.
hari dimana aku hampir pasti selalu merasa bahagia tanpa perlu banyak alasan.


"   Dear Santa,   aku ingin menjadi penyihir yang dapat terbang dan menghilang
.......supaya aku bisa pulang kampung tanpa peduli berapa harga tiket Jakarta-Medan."


ya. 
....kurang dan lebih permintaanku akan seperti itu.
tidak.
....aku tidak akan meminta agar menjadi secantik dan sepintar emma watson kok.

terima kasih.

xoxo
-Sili Potter-


11/10/2016

stupid muggle

aku cari tenang
dimana saja
terseok-seok
sambil berurai air mata
tapi tak jua bertemu tenang

aku cari ikhlas
berteriak caraku memanggil
serak hingga flu
bengkak sudah mata
lelah dipaksa memproduksi air
tapi tak jua bertemu ikhlas

aku cari semangat
dia sudah sombong
melayang lenyap hilang ke antah berantah
saat tertawa seperti berkhianat
dan menangis sudah lelah
maka aku memilih diam
tapi tak jua bertemu semangat

aku cari berani
di depan pekarangan aku sudah tersungkur
karena bertemu raksasa bernama takut
panas dingin
raksasa itu tumbuh semakin besar
merasuki diri hingga seperti kesetanan
tapi tak jua bertemu berani.

perasaan memang memaksa untuk dinikmati.
kejahatan nomor 1 itu bukan membunuh.
namun saat kepercayaan diri mengkhianati raga sendiri.

bukankah, Tuhan tidak pernah memberi cobaan diluar batas kemampuan anak-Nya?
seharusnya aku berterima kasih dan berkata,
"Tuhan, terima kasih sudah percaya padaku disaat kepercayaan diri itu sendiri mengkhianati aku"

maka aku tak ingin mencari-cari lagi
buat apa?
tenang. ikhlas. semangat. berani. tidak pernah bersembunyi.
mereka harus ditanam sendiri
dan tumbuh kembali bersama kepercayaan diri.

aku malu menjadi sangat sedih disaat banyak anak kecil diluar sana dipaksa hidup berjalan dari pintu ke pintu menengadah tangan mengharap belas kasihan demi sebungkus nasi yang bahkan harus ia bagi dengan saudaranya yang lain.

aku malu menjadi sangat sedih disaat di belahan bumi lain, ada raungan dan rintihan air mata dari siapa saja yang kehilangan siapa dan apa saja dilatari debur debu lautan peluru dan bom tiada henti.

aku harusnya malu !



It's not about how much you get, but how much to be g r a t e f u l. (:
-stupid silly muggle-

10/18/2016

berlari

semua menjadi membingungkan.
bagaimana pula kita mampu menjawab bingung
bila pertanyaan itu muncul sendiri dari dalam diri?
dia disiram dan diberi pupuk setiap hari
tapi dibiarkan terbakar sinar matahari
tidak mati hanya layu.

diam-diam saja
bintang malam tak boleh tahu
iya tidak punya waktu untuk ikut campur urusan manusia

biarkan bulan saja
yang pernah bilang bersedia mendengar
keluh kesah
anak Bumi
yang diam-diam namun rutin
bercerita dalam bisik kepadanya

pura-pura saja
bulan mendengarkan
padahal rasanya tidak mungkin
jarak bumi ke bulan saja
384.400 km

dan suaraku sangat kecil
bahkan rasanya seperti hanya berteriak dalam diam
sambil berlari.

berpeluh dan lelah
biarkan tidur mengubur bingung.
berharap semua pertanyaan bertemu jawab.
saat diri berhenti berlari.





10/05/2016

anak baik-baik

sudah dua kali bolos kuliah dalam kurun waktu 4 x 24 jam.
semoga mama bapak ga baca blog ini.
shhht diam-diam aja ya (:

bolos pertama, sabtu kemarin karena memang ada sesuatu yang rasanya kalo ditinggalkan ga bener tapi ngerasa lebih ga bener karna harus bolos kuliah ):
gimana dong?

bolos kedua hari ini,
sumpah ga rencana sama sekali
karena engga pernah bisa dengeri nasihat mama
untuk engga begadang mulu (:
mungkin karena uda kebiasaan
jadi susah buat dihilangkan

dan karena goblog pasang alarm ga bener
dan lupa minta della untuk ngebanguni (:
jadi telat bangun deh.
ga masuk kelas pajak pagi tadi
untung engga kuis.

00.01.
uda ah mau bobo.
tapi sedang rindu lagi.
jadi dengerin lagu rindunya - banda neira dulu.

pagi nanti harus belajar mikro bab 18 karena bapaknya suka ngasi kuis tiba-tiba.

-- sekian --

p.s.:
1. aku anaknya ga suka bolos kok. anak baik-baik. 
2. coba dengeri Hujan Di Mimpi - Banda Neira
3. kali aja suka.

moral value:
1. kalau rindu jangan begadang. mending tidur, kali aja yang di rindu singgah jadi bunga tidur. 
2. mending abis begadang, rindunya berkurang. lah ini, jadi telat bangun.
3. udah ah ribet.

note:
- jangan di share di facebook biar ga dibaca orang rumah.




9/27/2016

random

1malam biasa tanpa tugas. sambil menunggu abang mcd yang tak kunjung datang.

HALOOOOOOOOOOOOOOOO
(O nya banyak biar kesannya semangat gitu)

hari ini berjalan biasa saja. aku bangun kesiangan di pagi hari. buru-buru menyambar handuk, sembarangan menyetrika pakaian, memasukkan asal buku-buku yang dibutuhkan, mengisi botol minum, untuk kemudian tergesa-gesa berangkat kuliah untuk kelas pukul setengah 8 pagi hari tanpa sempat sarapan.

sampai di kampus. ngos-ngosan seperti biasa karena terburu-buru. sudah telat 5 menit dan bersyukur karena bu dosen belum datang. lebih bersyukur karena tadi sempat singgah dulu untuk membeli roti. lumayanlah pengganjal perut daripada menahan lapar plus kantuk nantinya. apa jadinya aku di matkul favorit seperti AKM ini nantinya jika begitu? (:

(wOw sepertinya curhatan dua paragrafku diatas sangat penting yha)

*brb abang mcd uda datang. YAY*
*brb makan*
*otw gendut. YAY*

......back to the topic. eh emang topicnya apaan? kaga ada perasaan.

au ah, habis makan jadi ngantuk. kalo ngantuk gini ya enaknya sih tidur.
jadi mari kita hentikan saja untaian kata ini sebelum menjadi semakin tidak jelas.

mari kita tutup dengan sebuah kalimat,

don't you think it's weird how maybe 5 years from today it could be your wedding day or your kids birthday but rn it's just a reguler day.   (source: ig)

Ea.



bye humans.



8/04/2016

words for everybody.

[in pages 313 - 314, Tere Liye book's, Rindu]
*
*
*

"Bagian yang kedua, tentang penilaian orang lain, tentang cemas diketahui orang lain siapa kau sebenarnya. Maka ketahuilah, Nak saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahgia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita sedang menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar. Maka, tidak relevan penilain orang lain."
*
*
*

"Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri."
*
*

"Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu."
*





8/01/2016

mikroekonomi.

minggu, penghujung Juli. 31.

Boleh dikatakan kamar ini hari ini seperti sedang menyambut sesuatu saja. Ya, entah ada angin apa.
Pagi tadi aku memutuskan untuk bersih-bersih.
Eh tunggu,
Lebih tepatnya pagi tadi menjelang siang.
Rasanya aneh….
Kok aneh ya?
Mungkin karena tidak terbiasa tertata rapi seperti ini.
Dari awal meja ini tidak pernah menjalankan fungsinya sebagai meja belajar. Biasanya dia diduduki oleh sembarang barang. Buku-buku, modul kuliah,novel-novel bon-bon belanjaan, kertas laundry, tisu, perkakas tulis, spidol, kispray,ikat rambut, sisir,charger,bedak, handbody, kabel-kabel, dan barang-barang lainnya - yang terbesar dan berkuasa diduduki oleh kipas angin merah putih yang tampak sangat berdebu ini.

Jarang sekali tampak rapi seperti saat ini.
Lucu saja.
Akhirnya, setelah hampir sepuluh bulan menghuni dan memiliki meja ini, malam ini kugunakan secara tepat guna.
Bukan main lelah dan lebaynya aku saat membersihkan kamar ini tadi. Kurang lebih lima jam baru selesai seluruhnya.
Dan bukan main, keinginan untuk lekas pindah dari sini semakin kuat.

Betapa tidak?

Saat membersihkan kolong tempat tidur tadi,tampak rayap-rayap menyebalkan sudah tumbuh dan berkembang biak di sudut-sudut ruang. Menjijikkan!
Salah satu alasan mengapa aku malas membersihkan kamar ini. Ya itu, toh setelah ini pasti rayap-rayap itu muncul lagi dan menggerogoti lantai kamar ini membentuk entah bentuk apa yang menyebalkan.

Tapi tidak untuk malam ini. Bila kau berkunjung, aku ingin perlihatkan bersih dan tertibnya barang-barang di kamar ini sekarang. Berada tepat di posisinya masing-masing.
Tapi sayangnya kau tidak sempat berkunjung.
Aku tidak mendapat kabar apapun darimu.

“Apa kau sedang sibuk?”
Ah, aku juga sibuk.
Sibuk mencemaskan hari-hari depan.
“Kau bilang tak usah cemas?”
Ah, omong kosong macam apa itu hey!
Buku mikroekonomi edisi keempat karangan Dominick Salvator ini saja tampak bingung dan mencemaskanku.
Dibuka tapi belum merasa diindahkan sejak tadi.
Aku hendak belajar tadinya.
Tapi malah mengindahkan jemariku menari diatas keyboard ini.

Belajarlah.
“Apa kau bilang?”
Kasihan bukumu sejak mendambakan dibaca olehmu.
“Ah, kau tak kasihan padaku?”
Dengarkan aku,kubilang belajar sekarang!
“Well, kau mulai menjengkelkan! Sebaiknya aku akhiri saja permainan kata malam ini.”

Setidaknya kamar ini sudah sangat siap menanti kehadiran seseorang….atau sesuatu hal.
Sesuatu yang saat ini terus menghantui dan bersarang di tiap sudut kelambu pikiran mahasiswa disini.
Membuat harap-harap cemas.
Atau mungkin membuat senang sebagian orang.
Yang pasti aku bukan diantara orang setengah sinting  yang senang itu.
Apa aku yang mulai sinting sekarang?
Hufffft tidak boleh.

UAS…..berhentilah terus menerus mengetok pintu kamar pikiranku. Aku—kami siap kok bertemu denganmu senin depan.
Hanya saja sekarang, amunisiku belum lengkap. Masih banyak kantong ilmu yang belum selesai diisi. Bila sudah waktunya, biarkan pena yang menari diiringi musik berbeda setiap harinya.
Okey sekarang aku harus benar-benar belajar.
Doakan aku ya, teman.



p.s.: ibuku baru saja menelepon dan memerintahkanku untuk segera tidur saja dan belajar besok pagi. ibuku tau saja aku memang sudah mengantuk. anakmu yang patuh ini akan segera tidur saja. maafkan aku buku mikroekonomi. kau diphpkan lagi malam ini. maaf.

7/26/2016

bila rindu di depan pintu.

                The phrase “ do not be afraid” is written in the bible 365 times. That’s a daily reminder from God to live everyday being fearless.


Tuhan, aku ingin mengingat kalimatmu ini setiap harinya. Tapi, maafkan aku bila seringkali aku merasa takut. Entah kepada apa. Bukan kepada siapa. Tak jelas terjadi karena apa.

Tuhan, ada banyak sekali hal yang tidak aku mengerti terjadi dan datang begitu saja di hari-hari ini. Setiap orang yang aku temui, bantu aku untuk tetap menjadi sebaik yang aku dapat. Karena sering, seringkali aku menjadi menyebalkan bagi mereka.

Aku menjadi apatis. Aku menjadi orang yang masa bodoh. Apakah salah jika aku menikmati waktuku sendiri, hanya aku dan aku? Tapi kadang aku yang tidak tahan. 

Sendiri hanya akan menjemput rindu. Rindu yang tidak mau, meski dipaksa untuk pulang kembali bila sudah datang.  Bila sudah begitu, aku mohon Engkau bermurah hati menurunkan hujan. Agar, rindu yang menjelma menjadi bulir-bulir air dan mendesak mulut ini mengeluarkan tangis tidak menjadi ketahuan. Aku malu pada mereka, yang diam-diam selalu memperhatikanku. Yang diam saja sambil tersenyum hangat di atas lembar kertas foto yang sudah agak kusam ini. Sungguh aku tak ingin mereka bertanya-tanya ada apa?

Tuhan, meski mata ini tak diizinkan untuk bertemu pandang dengan mereka setiap pagi dan hari baru datang. Meski mulut ini hanya bisa bersua bahagia setiap kali sambungan telepon Bintaro-Diski saling bersahutan. Biarlah rindu bersemayam disini. Aku tak apa bila harus menyambutnya setiap hari,yang dengan kasar dan semena-mena mengetuk pintu kamar ini. Melayang masuk dan mengudara. Terhirup bersamaan dengan udara yang aku hela. Biarlah ia sampai tepat di tempatnya. Bersemayam di lumbung hati sementara oksigen dipanggil ke paru-paru.

Anakmu yang engkau lepas merantau ini mulai cengeng yang kian menjadi-jadi setiap harinya mak, bapak.
Bagaimanapun, aku tak ingin menjadi pengecut.

Bapaku di sorga tak bosan berpesan, "Jangan takut" setiap harinya kok.



6/24/2016

i am curious.

another sleepless night.

Hi buddies!
welcome back to my blog yay
do you miss me?
i think no,

time flies really fast. (i always said that repeatedly)
another random thought at 2:28 a.m.

"I think we spend too much time wondering why we're not good enough. we spend too much time overreacting. we waste too much time putting ourselves down, so much that we don't ever stop to see that well, we are good enough. You are good enough. We spend too much time with our heads down and hearts closed; and never get a chance to look up from the ground and see that the sun is shining and tomorrow is another day."  this poem i got randomly somewhere.

i am still asking the same question every single day; what does the life want me to be?
or what does the life want me to do?
i still have no idea of it.
but i have faith. i got family. bapak and mamak. i have four beautiful sisters. i have friends. i was studied in university. i sleep in a good bed. waking up late in the morning. i drink milo because i like it. i comb my hair and concealed bad hair day everyday. i learned accounting. i ate pisang coklat. i cried. mad. sad. happy. cried. laugh. but most of that, i have God. i am good.

i do not know where the life will bring me then.
born. enjoyed my childhood. falling in love with a guy in 2nd grade of primary school. being the best student in junior high school. being a silly student and called sili by my senior high schoolmate. met bestfriends in kssk, sisters and brothers from another mother in xxiv paskhaskibra. stuck in inten tho. being confused about all the college stuff. got a red line word in snmptn. cried. blame everythings. hopeless night. but the show must go on. fight for sbmptn.  inten with pacupicu squad. suddenly being a social student in just three weeks, learned about economics, history, sociology,geography. weird. Praise the lord, accepted in kampus kuning which is my dream since i was in junior highschool but left it behind and decided to studied in one of university in Semarang, tembalang exactly because one and another reason. being a normal colleger for three weeks.being anak kos in Banjarsari room M. memorized and sang mars Undip in ODM. and then accepted in kampus Ali Wardhana- my parents wish. God has another plan. flight back to medan. preparing college stuff. flight to Jakarta by myself with my highschool friend named Della who accompanied by her mom&dad but i am just with myself. and here i am sharing you this random thought.

if you asked me, am i happy? i'll told you of course ya.
i know after all this time, everything was not expected. the place. every single smile i met everyday. the weather. the rain. the dark night. i realized everythings happened and changed not in my hand's control or yours indeed! it was in His hand. 

am i good enough to write  Him a book of my dream's list and pray Him to write "as you wish" in every word of mine,,,?


i am curious.




2/05/2016

pavana

i wanted to write you
poetry to show you
how much i loved you

i wanted to share word,
but words have all
been used up to tirelessly

so instead i've collected
all of love's languages
inside of my heart
so that i may be able to
speak to you the way
lovers ought to,


in silence
-

 Each month i watch 
the moon slowly
erase herself

i ask her why,
why do you spend
so much time
filling yourself
if you're only going to
start all over again?

she tell me,
'to empty. to forget."

i think of you,
i understand.
-